Archive for Maret 5th, 2008

Pulang

Maret 5, 2008

Hey, kenapa kau tempelkan hidungmu di kaca jendela itu?
Nanti hidungmu membeku.
Habiskan cokelat hangat itu sebelum ia ikut membeku bersama hidungmu.

Hey, kau mengotori sofa kesayangan nenekmu,
bersihkan sebelum nenekmu melihatnya dari surga sana.

Ah, itu omelan dari bunda ketika saya sedang melaksanakan ritual rutin nan suci di kala hujan, duduk di pegangan sofa sambil menempelkan hidung saya dalam-dalam ke kaca jendela. Sebuah ritual yang begitu menyenangkan, karena setiap saya melakukannya saya seperti bisa mengintip rumah Ninurta, sang Budha milik bunda, laut, matahari terbit dan tenggelam, juga badai dan kecelakaan pesawat terbang. Sebuah perpaduan antara rasa sepi dan rasa sakit.

Baca entri selengkapnya »