Suatu Malam Tanpa Keringat

Mei 8, 2008

Aku pulang ketika sudah larut. Seorang perempuan menyambutku dengan kutang hitam seperti gerwani. “Sepertinya di luar sana siang tidak pernah benar-benar datang,” berondongnya. Suara mikrofon itu berteriak seperti hendak merampas gendang telingaku dari tempatnya. Aku tak berminat menanggapi upacara penyambutannya yang sedikit ganjil. Kulongok lemari es yang sedang membuat gereja dengan butiran-butiran salju. Tak ada lagi tersimpan bir dalam perutnya. Masalah itu telah berpindah dari botol ke selangkangan. Ada sebotol madu kiriman teman teronggok di sana sebagai gantinya.

“Jauhkan gigimu dari pundakku, aku sedang tak ingin berkeringat di malam segerah ini,” kataku. Bantal itu mulai berasap, menawarkan diri seperti buraq kepada Muhamad untuk bertemu seseorang di dunia mimpi. Mandilah dulu agar seseorang yang akan kau temui tak hanya mencium bau keringat, handuk itu menghardik. Kusambar handuk merah 25 ribu yang lalu.

Di kamar mandi seekor angsa dari karet menyapaku, berusaha ramah. “Sejak kapan kamu mulai belajar jadi orang lain yang tak kau kenal?” Aku meneliti tubuhku yang terpantul dari kaca buram itu. Astaga, apa yang terjadi dengan tubuhku. Kulihat banyak pekerja sedang membangun sesuatu di tubuhku. Apa yang kau lakukan pada tubuhku? “Membangun saluran irigasi,” jawab mereka seperti menghardik. Suara mikrofon itu berteriak seperti hendak merampas gendang telingaku dari tempatnya. Aku penasaran. Seberapa kuat mereka menciptakan saluran irigasi yang menyerupai kabel hijau ini di pergelangan tanganku. “Maaaah.. Ambilkan silet di atas televisi itu!!”

Kemudian Diam. Kemudian menjerit.

34 Tanggapan to “Suatu Malam Tanpa Keringat”

  1. qzink666 Says:

    tidak sedang menggambarkan apa-apa..
    hanya ingin apdet blog tapi ga tau mesti nulis apa… :))

  2. goop Says:

    suara micropone itu berdengung, begitu berisik
    menenggelamkan jeritan dalam diam
    dan mati 😥

  3. edy Says:

    Kemudian Diam. Kemudian menjerit.

    ada kecoa di kamar mandi?

  4. danalingga Says:

    Akhirnya gimana? *penasaran*


  5. sumfah ga mudheng blas

    *menikmati teh botol.. tanpa keringat*

  6. tukangkopi Says:

    Gw menikmati jalinan kata dgn seribu makna ini.inilah bedanya karya seorang lajang dgn yg sudah berpengalaman.lo bisa ngegambarin sesuatu yg tdk mgkn digambarkan oleh seorang lajang dgn sangat baik. gyahahaha…

  7. kabarihari Says:

    biasanya keringetan mulu yak? :mrgreen:

  8. Nazieb Says:

    Hmmm.. jadi saluran irigasinya masih belum kuat yah?

  9. regsa Says:

    sumuk rak kringeten.. 😆

  10. alex® Says:

    Kirain cerita bokep…. :mrgreen:

    *nyesel udah buka*

  11. brainstorm Says:

    apo kau tulis tuh? mabuk rupanya..

  12. daeng limpo Says:

    emang saluran irigasi apaan? keringat….?

  13. joyo Says:

    gak seru, gak ada keringat 😀

  14. alex® Says:

    Gak ada sekuel lanjutan yang berkeringat beneran hot gituh? 😛

  15. hanna Says:

    Ada apa, nih? Moga adik dan adik iparku baik-baik saja ya. Salam untuk adik iparku.

  16. daengfattah Says:

    Menganut dua pandangan yang bertentangan dalam satu kepala tanpa menjadi gila adalah hal yang sangat luar biasa , saudara triple six.

  17. alex® Says:

    @ daengfattah

    Namanya juga 666, pak…

    Itu kan nomor axis iblis 😆

    Wajar saja berkelamin ganda berkepribadian ganda :mrgreen:

    *ngilang*

  18. calonorangtenarsedunia Says:

    Jadi istrimu sekarang janda?

  19. alex® Says:

    bah!

    *rokok kebalik*

    janda??

    😆
    😆
    😆

    naujubilee… saya nyasar di blog arwah rupanya 😆

    *gelar tahlilan*

  20. daengfattah Says:

    @alex
    Ada aliran dalam islam yang mengaku kalau 666 itu nomer Quran
    Di sini situsnya http://www.66619.org/

  21. qzink666 Says:

    @All
    menengok.. 🙂

  22. jiki Says:

    oi.. ngapain nongol ki :mrgreen:

    pulang..pulang…

  23. Chiw Says:

    oooh… trus ngga jadi mandi ki?

  24. Chiw Says:

    komen tanpa keringat aaah…

    hmmm… jadi itu alasannya kamu kemaren nelpon aku pake keburu2 itu ki?

  25. Chiw Says:

    karena komen tanpa keringat, maka hetrikpun tak apa…

    :mrgreen:

  26. stey Says:

    bawa2 silet segala macem ih..horor!!bikin takut!!

  27. Irwan Says:

    Ga zamannya tuh mandi kembang tengah malam
    Tobat bung…

  28. Chiw Says:

    semalem tidur jam berapa ki?
    :mrgreen:


  29. Ituh mintak silet mau sunat lagee, apah gimana ???


  30. Kemudian Diam. Kemudian menjerit.

    Ketahuan KEHABISAN Sabun yah…
    Nyodhorin Abu Gosok biar tambah KESET dan PERET..kiks..kiks.

  31. zal Says:

    ::mau ngejawab masalah mi’raj aja pake nulis 3 paragraph…,
    heh, mengapa kau biarkan botol, sebagai penggantimu… 🙂

  32. brianari Says:

    Previously on QZink666:

    “Maaaah.. Ambilkan silet di atas televisi itu!!”

    Now…QZink666 continue:
    Orang yg dipanggil ‘Mamaah’ mencari2 silet tp g ketemu. Mesti beli dulu ke warung.
    Kemudian Diam dlm waktu yg cukup lama.
    Lalu, Silet pun di berikan…

    Aku pun mulai bercukur. Apakah yg aku cukur??
    Entahlah…

    Dan tiba2 ternyata… aku salah cukur!!!
    .
    .
    .
    Kemudian menjerit.

  33. adi isa Says:

    eh, gue suka tuh
    tentang kutang hitam…gerwani…
    gue udah lupa tuh tentang film itu..he..he..he.


Tinggalkan komentar